Ketahanan pangan adalah kemampuan suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya secara mandiri, aman, dan berkelanjutan. Ketahanan pangan merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa. Salah satu tantangan dalam mencapai ketahanan pangan adalah bagaimana mengatasi masalah kemiskinan, kelaparan, dan malnutrisi yang masih dialami oleh sebagian besar penduduk di desa.
Desa memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional, karena memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Namun, desa juga menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya infrastruktur, teknologi, modal, akses pasar, dan dukungan kebijakan. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat sipil, maupun akademisi, untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani desa.
Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan di desa, yaitu:
- Meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengembangan varietas unggul, penggunaan pupuk organik, pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu, serta penerapan irigasi hemat air. Contoh nyata dari strategi ini adalah program SRI (System of Rice Intensification) yang telah diterapkan di beberapa desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Program ini mampu meningkatkan hasil panen padi hingga 50% dengan mengurangi penggunaan air dan pupuk kimia.
- Mendorong diversifikasi usaha tani melalui pengembangan komoditas lokal, agroforestri, peternakan, perikanan, dan industri rumah tangga. Contoh nyata dari strategi ini adalah program Desa Mandiri Pangan (DMP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan. Program ini mampu meningkatkan pendapatan petani dengan mengembangkan berbagai usaha tani berbasis komoditas lokal seperti kopi, cokelat, kelapa sawit, jagung, ubi jalar, pisang, ayam kampung, ikan nila, dan keripik singkong.
- Membangun jejaring kerjasama antara petani, kelompok tani, koperasi, asosiasi usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pihak terkait lainnya untuk memperluas akses informasi, teknologi, modal, dan pasar. Contoh nyata dari strategi ini adalah program Desa Digital Pangan (DDP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Yogyakarta dan Bali. Program ini mampu meningkatkan akses petani terhadap informasi pasar, teknologi pertanian terkini, modal usaha mikro, dan jaringan distribusi produk melalui platform digital berbasis aplikasi seluler.
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui penyuluhan pertanian, pelatihan kewirausahaan, pendidikan formal dan nonformal, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda. Contoh nyata dari strategi ini adalah program Desa Pintar Pangan (DPP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur. Program ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam bidang pertanian organik, pengolahan pangan lokal, manajemen keuangan, pemasaran online,
- serta keterlibatan perempuan dan pemuda dalam usaha tani.
- Mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program ketahanan pangan di desa. Contwo nyata dari strategi ini adalah program Desa Partisipatif Pangan (DPP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Papua dan Maluku. Program ini mampu meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap isu ketahanan pangan di desa, serta mengembangkan mekanisme partisipatif dalam pengambilan keputusan, alokasi anggaran, pengawasan, dan penilaian dampak program.
- Mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan produk olahan pangan lokal yang berkualitas dan bernilai tambah. Contoh nyata dari strategi ini adalah program Desa Inovatif Pangan (DIP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Jawa Barat dan Sulawesi Utara. Program ini mampu meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal dengan mengembangkan berbagai produk olahan seperti tepung mocaf, dodol garut, abon ikan, sambal roa, dan kue talas.
- Mendorong pengembangan ekowisata berbasis pertanian sebagai salah satu sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat desa. Contoh nyata dari strategi ini adalah program Desa Wisata Pangan (DWP) yang telah diterapkan di beberapa desa di Bali dan Lombok. Program ini mampu meningkatkan daya tarik wisata desa dengan mengintegrasikan kegiatan pertanian dengan kegiatan wisata seperti agrowisata, edukasi pertanian, kuliner lokal, dan homestay.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, diharapkan ketahanan pangan di desa dapat tercapai secara optimal. Ketahanan pangan di desa tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat desa itu sendiri, tetapi juga bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Ketahanan pangan di desa merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara agraris yang maju dan sejahtera.
baca juga artikel :
- Simak, Arah Kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024
- Pelatihan Kelompok Ketahanan Pangan Desa Air Merah
- Pedoman Ketahanan Pangan di Desa Sesuai Intruksi Menteri Desa
- Baca Juga Artikel Tentang SDGs
Berikut kami bagikan Kepmendesa 82 Tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa yang dapat Anda download secara gratis dalam web ini.